Review Pengalaman Pasang IUD atau KB Spiral di Puskesmas, Gratis

Menentukan jenis kontrasepsi yang akan dipasang susah-susah gampang, tapi perlu banyak sekali pertimbangan. Sampai akhirnya saya memutuskan memasang IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Dulunya, IUD disebut KB Spiral karena bentuknya seperti spiral/per.

Saya sempat galau karena berbagai macam alasan, termasuk takut karena review orang-orang di sekitar dan baca pengalaman ibu-ibu yang sudah lebih dulu pasang IUD atau KB Spiral. Tapi, saya yakin, tidak ada yang lebih sakit dari melahirkan, jadi sepertinya sakit pasang IUD tidak terlalu jadi soal.

Pertimbangan harga juga salah satunya. Pasalnya, harga pemasangan IUD atau KB Spiral lumayan mahal dibanding alat kontrasepsi lainnya.

Rata-rata harga pemasangan IUD atau KB Spiral di Bidan di Bandar Lampung mulai dari Rp400.000 hingga Rp800.000. Sementara di dokter spesialis, lebih mahal lagi.

Memutuskan Pasang IUD atau KB Spiral di Puskesmas 

Kebetulan lagi ternyata keluarga suami ada yang kader KB Kota Bandar Lampung, namanya Bu Mumun. Jadilah, dapat info pemasangan IUD atau KB Spiral bisa di Puskesmas hari ini, Jumat, 23 Juni 2023. Tinggal bawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK) aja, gratis!

Kebetulan saya sedang haid hari kelima. Saran dari Bu Mumun, sebaiknya pasang IUD atau KB Spiral saat menstruasi hampir berakhir, jadi rahimnya masih agak terbuka sehingga memudahkan untuk pemasangan IUD. Tetapi, jika tidak sedang menstruasi tetap bisa dipasang.

Lokasi pemasangan KB di Puskesmas Pasar Ambon, Telukbetung Selatan, Bandarlampung/Pragia.Id

Saya datang ke Puskesmas Pasar Ambon, Telukbetung Selatan sekitar pukul 08.30 WIB. Saya langsung dimintai data diri, KTP, KK, cek berat badan, tensi darah dan observasi seputar perencanaan KB.

Saya baru melahirkan dua bulan yang lalu lewat operasi sesar. Ini juga yang jadi alasan harus segera KB. Saya sempat ditanya dokter, kenapa tidak langsung pasang IUD atau KB Spiral saat operasi sesar. Kebetulan saat melahirkan saya tidak ditawari oleh pihak Rumah Sakit, kalaupun ditawari, saya belum tahu saat itu mau pasang KB jenis apa.

Setelah observasi, dokter meminta saya duduk dan menunggu dipanggil. Nama-nama yang dipanggil lebih dulu adalah orang yang memasang KB Implan, sementara yang memasang IUD atau KB Spiral belakangan.

Proses Pemasangan IUD atau KB Spiral

Setelah nama saya dipanggil, masuklah saya ke ruangan yang cukup ramai dengan mahasiswa koas. Saya diminta menanggalkan celana dan celana dalam dan diminta duduk dengan posisi ngangkang, mirip orang akan melahirkan. Yaudahlah mari jalani saja, pikir saya.

Awalnya, vagina dibersihkan menggunakan alkohol (soalnya rasanya nyess dingin) dan vagina dibuka dengan alat pasang IUD bernama Vaginal Speculum atau yang lebih dikenal dengan nama cocor bebek dan menjepit mulut rahim (portio) agar rahim lurus saat pemasangan IUD.

Rasanya? Ngilu dan perih. Saya sempat berteriak dan membuat alatnya terjepit, jadi rasanya semakin sakit (mirip bius waktu mau operasi sesar yang di punggung).

cocor bebek/net

Dokter menghentikan sementara pemasangan alat tersebut dan meminta saya untuk rileks, kalau tidak maka akan sulit dipasang. Terimakasih kepada dokter di samping saya yang membantu menenangkan dengan memegang tangan saya, saya jadi lebih rileks.

Saya kira pemasangan cocor bebek itu sudah pemasangan IUD, ternyata belum haha. Setelah itu, dokter akan mengukur kedalaman dan arah rahim menggunakan sonde.

Ukuran ini disamakan dengan selongsong IUD yang akan dimasukkan. Setelah mencapai ukuran tertentu dan IUD dirasa sudah mentok di ujung rahim, lalu dorong menggunakan pusher.

Setelah dipastikan posisi tepat, selongsong IUD dikeluarkan dan filamen IUD digunting sesuai kenyamanan pasien.

Setelah IUD dipasang, saya tidak merasakan apa-apa tapi vagina masih perih karena cocor bebek. Saat cocor bebeknya dilepas, rasanya legaaaa sekali. Ada sedikit tidak nyaman tapi setelah itu tidak terasa apa-apa lagi.

Kemudian, vagina kembali dibersihkan dan saya diminta untuk tiduran sebentar sambil dokter memberi edukasi terkait IUD atau KB Spiral.

IUD atau KB Spiral yang saya pakai, katanya berlaku sampai 3 tahun. Sepertinya yang saya pakai adalah IUD Andalan Silverline Cu 200 Ag, saya lupa tanyakan persisnya tapi saya liat bungkusnya saja. Sebaiknya, jika kalian memasang IUD, kalian pastikan dulu jenisnya ya, karena IUD bisa dipakai untuk 3-8 tahun, kalau tidak salah.

Dokter mengatakan, tidak perlu kaget jika nanti haid akan lebih “deras” daripada biasanya. Umumnya, hal itu akan berlangsung selama dua bulan. Jadi, saya dianjurkan untuk meminum penambah darah saat haid.

Sebelum meninggalkan ruangan, saya diberi obat anti nyeri mefenamic acid 500 mg untuk diminum 3 kali sehari. Saya juga diminta segera datang ke Puskesmas Pasar Ambon jika ada keluhan.

obat anti nyeri/Pragia.Id

Sampai sehari dipasang, belum ada keluhan yang saya rasakan. Malahan tidak terasa apa-apa, kecuali haid yang tadinya tinggal flek, menjadi berdarah lagi tapi tidak terlalu banyak.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *