PRAGIA.ID- Internasional, Situasi di RS Al Shifa Jalur Gaza Palestina semakin memprihatinkan. Hingga Senin (13/11/2023) tank dan drone milik Israel masih mengepung rumah sakit terbesar di Jalur Gaza tersebut.
Dilansir dari CNN Indonesia, Staf Doctors Without Borders (Medicins Sans Frontieres/MSF) melaporkan bahwa kondisi RS Al Shifa semakin sekarat. Lantaran di RS tersebut tidak memliki listrik, air, bahkan makanan.
MSF juga mengungkapkan, kondisi saat ini di depan RS Al Shifa, bergelimpangan jasad dan beberapa pasien yang teluka di luar RS tidak dapat dievakuasi ke dalam.
Bahkan menurutnya, dalam waktu beberapa jam kedepan akan banyak pasien yang meninggal dunia lantaran tidak adanya ventilator.
“Israel menyerang sebuah ambulance yang membawa sejumlah pasien di depan gerbang RS Al Shifa. Bahkan penembak jitu terus menembak pasien-pasien. Kami telah mengoperasi tiga pasien yang mengalami luka tembak,” kata MSF dikutip dari Al Jazeera.
Tim medis dan juga pasien membutuhkan jaminan yang aman apabila dilakukan evakuasi. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mencoba meninggalkan RS Alshifa, tapi penembak jitu membunuhnya.
“Jika diberikan jaminan aman untuk evakuasi, para pasien harus didahulukan, setelah itu baru kami akan mengungsi,” ujarnya.
RS Al Shifa terus dikepung gempuran Israel sejak akhir pekan lalu. Para dokter dan pengurus RS Al Shia menuturkan drone-drone Israel terus berterbangan di kompleks rumah sakit dan menembaki setiap objek yang bergerak. (*)